JINTAN HITAM

Tentang Jintan Hitam

Habbatussauda ialah sejenis tumbuhan yang banyak terdapat di kawasan Mediterranea dan di kawasan yang beriklim gurun. Nama biologinya adalah Nigella Sativa, di Eropa ia dikenal sebagai “black seed” atau “black cumin”, di Malaysia dan Indonesia dikenal sebagai “jintan hitam”, di Mesir, ia lebih dikenal sebagai “Habbah Barakah” (karena kemampuannya mengobati berbagai jenis penyakit).

Bentuknya berupa biji kecil-kecil berwarna hitam sehingga orang Arab menamakannya habbatussauda yang berarti biji hitam. Biji yang kecil ini ternyata Subhanallah mengandung berbagai zat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Bahkan pada penelitian terakhir disebutkan kalau biji hitam ini mampu membangkitkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (immunity system) yang mampu mengusir dan mempertahankan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit.

Habbatussauda (Nigella Sativa/ Black Seed) telah digunakan ribuan tahun lamanya (lebih dari 3000 tahun). Terbukti dengan ditemukannya minyak habbatussauda di pekuburan Tuthankhamen (kuburan raja-raja mesir kuno).

Dahulu, minyak habbatussauda ini hanya boleh digunakan oleh raja dan keluarganya. Habatussauda juga dikonsumsi oleh raja-raja jaman Yunani kuno, dengan dijadikannya tanaman ini sebagai tanaman yang berkhasiat membantu mereka di akhir-akhir kehidupannya.

Di beberapa negara di benua Asia (terutama Asia timur bagian tengah) dan benua Eropa Timur bagian tengah, habatussauda digunakan untuk mengangkat derajat kesehatan dan pengobatan pada banyak penyakit ringan dan berat.

Tanaman Habbatussauda secara keseluruhan tampak seperti segitiga, bijinya berwarna hitam, beraroma sangat menyengat dan rasanya pahit, memiliki tinggi 35-50 cm yang bercabang dan melingkar pada bagian atasnya, berambut, memiliki bunga-bunga dengan warna putih kebiruan, dan dipenuhi dengan dedaunan. Butir-butir Habbatussauda dapat mereproduksi diri dengan sendirinya dan akan mengalami metamorfosis (perubahan dan pematangan bentuk fisik) dari biji yang (pada awalnya) berwarna putih menjadi biji yang berwarna hitam (setelah mengalami metamorfosis)

Karakteristik Jintan Hitam

Habbatus sauda’ adalah sejenis tanaman yang dikenal sebagai tanaman obat, dapat tumbuh di berbagai macam tempat namun paling baik ditanam di daerah yang beriklim panas dan kering karena akan berpengaruh pada kandungan nutrisinya. Biji-biji Habbatus sauda’ ukurannya kecil dan pendek (panjang antara 1-2 mm), hitam, berbentuk trigonal dan jika dilihat dengan menggunakan mikroskop tampak seperti batu api (geretan), memiliki rasa yang kuat dan pedas seperti lada.

Bunga Habbatus sauda’ berwarna ungu kebiru-biruan atau putih. Pusat pertumbuhan bunga tersebut pada bagian cabang di semua tangkainya saat daunnya saling tumbuh berseberangan secara berpasangan. Daun di bagian bawah bentuknya kecil dan pendek, sedangkan bagian atas lebih panjang (6-10 cm). Batang bunga tersebut bisa mencapai ketinggian 12 sampai 18 inchi.

Habbatus sauda’ adalah tumbuhan biseksual artinya dapat mengembangbiakkan dirinya sendiri dan membentuk sebuah kapsul buah yang mengandung banyak biji trigonal putih. Saat kapsul buah tersebut matang, ia akan membuka dan biji yang ada di dalamnya akan mengudara dan warnanya akan berubah menjadi hitam sehingga sering disebut biji hitam (Black Seed).

Klasifikasi Botani

Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Ranunculales
Suku : Ranunculaceae

Sejarah Jintan Hitam

Nigella Sativa (Black Seed) ditemukan di daerah pekuburan Tutankhamen, memiliki peranan penting dalam praktek kehidupan Mesir kuno. Walaupun peran pentingnya dalam kehidupan Mesir kuno tidak diketahui secara pasti, namun kita tahu bahwa apa yang dilakukan untuk Raja pada saat itu pastilah sesuatu hal yang sangat hati-hati dan terbaik.

Referensi tulisan pertama tentang Habbatus sauda’ pertama kali ditemukan dibuku Isaiah dalam Old Testament. Isaiah menjelaskan. “For the black cumin is not threshed with a threshing sledge, nor is a cart wheel rolled over the cumin, but the black cumin is beaten out with a stick, and the cumin with a rod.” (Isaiah 28:25, 27 NKJV). Easton’s Bible Dictionary menjelaskan bahwa bahasa Yahudi untuk kata black cumin, “ketsah”, mengacu pada pasti “Nigella Sativa”, merupakan ordo Ranunculacae yang tumbuh liar di negara-negara Mediterania, dan dikembangbiakkan di Mesir dan Syria.

Dioscoredes, ahli fisika Yunani di abad ke-satu, melaporkan bahwa Habbatus sauda’ dipakai untuk mengobati sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi, dan penyakit internis. Selain itu, juga digunakan untuk membantu masa menstruasi dan meningkatkan produksi susu pada ibu menyusui.

Tokoh muslim, Al-Biruni (973-1048), yang menggabungkan obat-obatan leluhur India dan Cina menyebutkan bahwa Habbatus sauda’ adalah sejenis biji-bijian yang disebut dengan alwanak dalam bahasa Sigzi. Kemudian, pernyataan ini dibenarkan oleh Suhar Bakht yang menjelaskan bahwa Habbatus sauda’ sebagai habb-i-Sagzi. Referensi “biji-bijian” ini memungkinkan orang menggunakannya sebagai bahan nutrisi di abad ke 10 dan 11 Masehi.

Dalam sistem pengobatan di Greco-Arab/Unani-Tibb, yang berasal dari Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina, Habbatus sauda’ merupakan penyembuh yang bernilai dalam mengobati disfungsi pencernaan dan hepatitis dan digambarkan sebagai stimulan untuk kondisi-kondisi berbeda, pereda demam tinggi.

Ibnu Sina (980-1037), dalam karya terbesarnya “The Canon of Medicine”, dianggap banyak orang sebagai buku paling terkenal di dunia kedokteran, di Timur atau Barat, menyatakan Habbatus sauda’ dapat menstimulasi energi di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat.

Saat ini Habbatus sauda’ dibudidayakan di Afrika Utara, Asia, dan Eropa Tenggara. Produsen terbanyaknya berasal dari Mesir, India, Pakistan, Iran, Irak, dan Turki. Iklim yang kering dan panas serta tanah berpasir yang terdapat pada negara-negara tersebut merupakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman Habbatus sauda’.

Fungsi Utama Jintan Hitam

Memperkuat Sistem kekebalan tubuh

Penelitian yang lebih dari satu dekade lalu menyimpulkan bahwa jika Habbatus sauda’ digunakan sebagai bahan dasar, maka dapat memberikan pengaruh penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terutama bagi pasien yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya. Efek antibiotic dan antivirus yang terkandung dalam Habbatus sauda’ telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam akibat infeksi virus. Habbatussauda’ mampu melawan penyakit secara alami sehingga efek samping apabila menggunakan obat-obatan sintetis dapat dihindari.

Pada tahun 1986, Drs. El-Kadi dan Kandil memimpin sebuah studi dengan beberapa relawan untuk menguji efektifitas Habbatussauda’ sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh alamiah. Kelompok relawan pertama mengkonsumsi kapsul Habbatussauda’ (2x sehari 1 gram) selama empat minggu dan kelompok kedua tidak mengonsumsi kapsul Habbatussauda’ (mengkonsumsi placebo) dan berfungsi sebagai kelompok pengontrol.

Sebelum dan sesudah pemakaian selama empat minggu, para relawan itu dihitung jumlah limpositnya. Setelah empat minggu, relawan yang mengkonsumsi Habbatussauda’ mengalami peningkatan 72% dalam menekan rasio T-cell, yang berfungsi sebagai pembunuh sel secara alamiah. Kelompok yang mengkonsumsi placebo hanya meningkat 7%. Mereka melaporkan “Mungkin penemuan ini termasuk salah satu penemuan besar karena Habbatussauda’ ternyata mempunyai peranan penting dalam penyembuhan kanker, AIDS, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.” Hasil ini diperkuat dengan studi yang dipublikasikan dalam Saudi Pharmaceutical Journal Tahun 1993 oleh Dr. Basil Ali dan rekan-rekannya dari College of Medicine, King Faisal University.

Pada bidang penelitian AIDS, tes dilakukan oleh Dr. Haq pada relawan di Departemen Biologi dan Pusat Penelitian Medisa di Riyadh, Saudi Arabia (1997) menunjukkan bahwa Habbatussauda’ meningkatkan rasio antara T-cell positif dan negative menjadi 55% dengan 30% aktivitas pembunuh sel alamiah.

Habbatussauda’ adalah cara pengobatan yang sudah teruji untuk berbagai macam penyakit, tanpa efek samping. Seperti kita ketahui sistem kekebalan melindungi tubuh dari bakteri, virus, jamur dan organisme-organisme berbahaya lainnya. Bakteri, virus, jamur dan organisme-organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir.

Racun pada makanan, lingkungan dan sistem dapat menyebabkan penurunan aktivitas kekebalan tubuh. Jika fungsi kekebalan melemah, maka tubuh tidak bisa menghindari infeksi dan serangan penyakit. Habbatussauda’ membantu dalam poses penyembuhan karena memiliki peranan yang penting dalam menguatkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kemampuan Habbatussauda’ dalam mengobati penyakit adalah sungguh nyata. Tanaman Habbatussauda’ mampu menstabilkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. Setiap hari tubuh kita diserang oleh berbagai macam mikroorganisme dan bibit penyakit (pathogen), terutama dari jenis bakteri, virus, dan jamur.

Secara normal, kita tidak perlu khawatir dengan hal tersebut karena kita memiliki mekanisme pertahanan tubuh yang berfungsi secara efisien. Sistem kekebalan tubuh yang sehat bereaksi untuk melawan serangan dari luar. Tetapi jika pertahanan tubuh kita tidak berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama, maka akan membuat bibit penyakit memiliki kesempatan untuk menyerang tubuh kita. Bibit-bibit penyakit yang menemukan basis pertahanan yang cocok, dapat menimbulkan resiko infeksi dan penyakit lainnya.

Melemahnya sistem kekebalan dapat timbul akibat tekanan psikologi yang keras atau stress yang berkelanjutan. Sedikitnya frekuensi olah raga, diet yang tidak seimbang, obat-obatan, alkohol, rokok, radiasi, dan polusi, juga menjadi salah satu bagian yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan. Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengakibatkan:
  • Mudah terjangkit infeksi
  • Kudis dan iritasi berat pada kulit seperti neurodermatitis
  • Timbulnya masalah pada pencernaan, diare, berkurangnya berat badan secara signifikan
  • Penyembuhan secara berulang-ulang dan rasa sakit yang tidak terdeteksi.
Hal yang harus diperhatikan bahwa Habbatussauda’ ini harus dijadikan sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh untuk kesehatan dan idealnya harus dijadikan sebagai gaya hidup setiap hari. Dengan cara ini, banyak nutrisi dan kepentingan penyembuhan yang terkandung pada biji Habbatussauda’ dapat membantu sistem kekebalan tubuh, menyuplainya dengan sumber daya yang optimum yang dibutuhkan untuk mencegah untuk melawan penyakit.

Aktivitas Anti-Histamin

Histamin adalah substansi yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang kadang menimbulkan reaksi alergi dan berhubungan dengan asma bronchitis.

Pada tahun 1960, ilmuwan Badr-El-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer dithymoquinone diisolasi dari minyak volatile Habbatussauda’, dengan nama “Nigellone” dan dipakai melalui mulut untuk beberapa pasien yang menderita asma bronchitis, yang ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien. Hasil penelitian selanjutnya, crystalline nigellone diberikan pada anak-anak dan orang dewasa dalam penyembuhan asma bronchitis dengan hasil yang efektif dan tanpa efek samping, seperti keracunan. Setelah diteliti, bagaimanapun juga, meskipun efektif, crystalline nigellone menunjukkan reaksi penghambatan.

Pada tahun 1993, Nirmal Chakravarty,M.D., memimpin sebuah studi untuk mengetahui apakah penghambatan ini merupakan pengaruh dari penemuan bahwa mekanisme sistem dibalik efek supresi dari crystalline nigellone pada histamine adalah bahwa crystalline nigellone memiliki protein kinase C, substansi yang dikenal dengan pemicu untuk melepaskan histamine.

Sebagai tambahan, studinya menunjukkan crystalline nigellone sebagai penghambat pada histamine. Hipotesanya ternyata benar. Studi Dr Chakravarty’s bahwa crystalline nigellone menurunkan pelepasan kalsium pada sel-sel penyangga yang juga melepas histamine. Manfaat hasil tersebut adalah bagi mereka yang menderita asma bronchitis dan penyakit alergi lainnya dapat memanfaatkan crystalline nigellone.

Anti-tumor (Pengobatan Kanker)

Studi tentang potensi Habbatussauda’ terhadap anti tumor dilakukan oleh pusat penelitian Amala Research Center di Amala Nagar, Karala (India) pada Tahun 1991 mengacu pada pendapat Dr. Chakravarty untuk memanfaatkan Habbatussauda’ dalam pengobatan kanker.

Hasil dari suatu penelitian mengungkapkan bahwa Habbatussauda’ menstimulasi sumsum tulang dan kekebalan sel serta produksi interferon, melindungi tubuh dari serangan virus, menghancurkan sel tumor, dan menghalangi adanya infeksi. Penelitian ini juga menyatakan bahwa minyak yang terkandung dalam Habbatussauda’ mempunyai sifat antibiotic, dan dari tes laboraturium mengindikasikan bahwa Habbatussauda’ dapat dipercaya sanggup melawan sel kanker.

Minyak dalam Habbatussauda’ mengandung zat yang tepat untuk pengobatan kanker serta pencegahannya. Peneliti menemukan bahwa sistem kekebalan yang sehat dapat mengenali sel tumor sebelum membahayakan sel lain dan merusaknya. Habbatussauda’ membantu mengontrol tumor dengan banyak cara, yaitu :
  • Menstimulasi produksi sel sumsum tulang
  • Meningkatkan produksi sel imun/kekebalan
  • Meningkatkan produksi interferon
  • Sel tubuh mempunyai perlindungan yang lebih baik dalam melawan pengaruh hal-hal yang membahayakan
Sel tumor dihancurkan menggunakan asam lemak derivan Habbatussauda’, studi dengan menggunakan tikus Swiss albino menunjukkan bahwa sistem aktif ini menghambat perkembangan jumlah sel kanker yang disebut dengan Ahrlich ascites carcinoma (EAC). Tipe sel kanker umum yang kedua, yang juga dipakai adalah Dalton’s lymphoma ascites (DLA). Tikus yang mendapatkan sel EAC dan Habbatussauda’ menunjukkan keadaan yang normal tanpa adanya tumor, menunjukkan bahwa secara aktif 100% mencegah perkembangan tumor EAC.

Hasil pada tikus yang menerima sel DLA dan Habbatussauda’ menunjukkan bahwa sistem aktifnya telah menghambat perkembangan tumor hingga 50% lebih baik daripada tikus yang tidak mendapat sistem aktif tersebut.

Studi tersebut menyimpulkan, “Itu adalah bukti sistem aktif tersebut mengisolasi dari Habbatussauda’ sebagai penghambat anti-tumor, dan rantai panjang konstituen asam lemak mungkin sebagai komponen aktifnya.

Anti-bakteri

Pada Tahun 1989, dibuat laporan dalam Pakistan Journal of Pharmacy tentang manfaat anti-jamur dari minyak volatile dari Habbatussauda’. Pada Tahun 1992, para peneliti di Departemen Farmasi University of Dhaka, Bangladesh, memimpin sebuah studi aktivitas anti bakteri minyak volatile Habbatussauda’ dengan lima macam histamine : ampicillin, tetracycline, cotrimoxazole, gentamicin, dan Asam Nalidixic.

Minyak Habbatussauda’ terbukti paling efektif melawan bakteri, termasuk bakteri yang dikenal sangat kuat daya tahannya terhadap obat-obatan, seperti V.cholera, E.coli (bakteri yang biasa ditemukan pada daging yang tidak terlalu matang), dan Shigella spp, kecuali Shigella dysentriae. Kebanyakan keluarga Shigella menunjukkan pertumbuhan daya tahan yang cepat terhadap histamin yang biasa dipakai bahkan dengan menggunakan kemoterapi.

Secara singkat hasil penelitian-penelitian tersebut menyatakan, ada hal yang menarik bahwa Habbatussauda’ juga sering dipakai untuk mengobati gangguan sistem pencernaan. Secara tradisional, Habbatussauda’ masih digunakan untuk mengobati diare dan muntah-muntah, juga perut mulas, dan juga mengatasi keluhan dalam pemakaian obat pencahar (seperti:beberapa obat pencahar, buah-buahan, seperti Aprikot terlalu banyak)

Obat Luka radang

Diawal tahun 1960, Professor El-Dakhakny melaporkan bahwa minyak Habbatussauda’ memiliki kemampuan meredakan radang dan sangat berguna untuk mengobati radang sendi.
Pada tahun 1995, sekelompok ilmuwan di Pharmacology Research laboratories, Department of Pharmacy, Kings College, lond, memutuskan untuk melakukan sebuah tes efektivitas minyak Habbatussauda’ dan derivannya thymoquinone. Studi mereka menyarankan bahwa sistem dalam minyak turut serta dalam meningkatkan reaksi meredakan radang dalam sel.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam Habbatussauda’lah yang mungkin meningkatkan efektivitas minyak tersebut. Pada Tahun 1997, banyak studi dilakukan di Microbiological unit of the Research Center, College of Pharmacy, King saud University, Riyadh, Saudi Arabia, dan menemukan bahwa dalam bentuk salep, efektivitas Habbatussauda’ tidak menimbulkan alergi.

Meningkatkan produksi susu pada ibu menyusui

Sebuah studi yang dilakukan oleh Agarwhal (1979) menunjukkan bahwa Minyak Habbatussauda’ meningkatkan kadar susu bagi ibu menyusui. Sumber literature dari University of Protchefstroom (1989), termasuk abstraksi biologi, yang berhubungan dengan kemampuan Habbatussauda’ dalam meningkatkan air susu bagi ibu yang menyusui dapat ditunjukkan dengan kombinasi lipid portion dan struktur histamin dalam Habbatussauda’.

Cara Kerja Jintan Hitam

Melalui komponen-komponen yang terkandung di dalamnya, secara umum sifat Habbatussauda’ ketika bekerja di dalam tubuh antara lain :
  • Bersifat Medical ( mengeluarkan penyakit)
  • Memberikan relaksasi pada tubuh (supaya dapat beristirahat)
  • Bersifat Prepare (mempersiapkan perbaikan-perbaikan sel dalam tubuh)
  • Bersifat Refunction (Memperlambat proses penuaan)
Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, Habbatussauda’ adalah satu-satunya obat herbal yang memiliki tatanan khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa bakteri antigenic ke permukaannya, kemudian menempel dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya secara mendetil, lalu memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya adalah antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.

Dinding sel B-Lymphocytes memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari histamine yang saling bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodi menyatu dengan sel T- Lymhocytes, lalu bersama-sama dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak dapat bekerja dan sekaligus menghancurkannya.

Dengan demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi setiap mikroorganisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Karena, Habbatussauda’ mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang memiliki kemampuan berbentuk histamine dan senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap mikroorganisme asing yang masuk dan menyebabkan penyakit.

Pernyataan dari tidak adanya resiko dan efek samping dalam penggunaan Habbatussauda’ hanya bisa dipastikan apabila memenuhi hal-hal berikut :

  1. Minyak Habbatussauda’ harus dipastikan berasal dari biji Habbatussauda’ kualitas pertama.
  2. Pada tahap pengolahan di lahan, tanaman Habbatussauda’ berada dalam pengawasan seseorang yang ahli.
  3. Menggunakan biji pilihan yang tidak mengandung racun.
  4. Proses cold pressing dijamin tidak akan merusak kandungan aktif Habbatussauda’.
  5. Proses cold pressing harus terlindung dari terjadinya proses oksidasi, termasuk pada tahap selanjutnya (transportasi dan penyimpanan).
  6. Memperhatikan kualitas secara pasti dari minyak Habbatussauda’ sebelum membelinya.
  7. Efek samping dari kesalahan pada proses pengolahan yang diakibatkan karena oksidasi, dapat menimbulkan kerusakan baik pada ginjal maupun usus
Sungguh manfaat dari menggunakan Habbatussauda’ adalah nyata, buktikan pada diri sendiri!

Detoksifikasi

Salah satu efek dari mengkonsumsi Habbatussauda’ adalah terjadinya proses detoksifikasi (detoks) yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Pembersihan dan detoks meningkatkan proses alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita.

Ketika mengkonsumsi Habbatussauda’, harus dipertimbangkan bahwa sintesis prostaglandin yang terjadi dalam tubuh sangat lambat dan suplai asam lemak tak jenuh harus terjadi pada waktu yang lama dan teratur. Sekurang-kurangnya 3 bulan, dan terkadang sampai 6 bulan. Bagaimanapun, apabila jika kondisi tidak membaik bahkan setelah menggunakan Habbatussauda’ dalam waktu yang lama, metabolisme yang tidak mendapatkan stimulasi yang cukup dari enzim dan kemudian mengalami proses defisiensi dan perubahan asam lemak esensial pada jaringan hormonal bisa menjadi penyebabnya.

Bahkan untuk Habbatussauda’ yang menunjukkan kualitas terbaikpun, penggunaannya mungkin bisa menghasilkan reaksi berlebih yang biasanya bersifat sementara pada pencernaan. Hal ini mungkin dapat dijelaskan melalui reaksi hebat pada bagian usus dan gejala detoksifikasi, yang sesuai dengan proses pembersihan dari zat racun dan mikroorganisme yang membahayakan. Baik pencernaan yang sangat peka maupun alergi tambahan pada pembentukan darah yang melewati batas toleran mungkin menjadi penyebabnya.

Pada laporan sebuah penelitian membuktikan, gejala detoksifikasi yang intensif mungkin dapat diamati bahwa hal ini bukan terjadi pada pencernaan tapi berpengaruh pada kulit dan selain itu dapat menyebabkan kelelahan yang sangat. Apabila terjadi gejala ini, sangat penting untuk banyak minum air mineral dan teh herbal, untuk mengurangi zat-zat asing yang ada. Jika perlu dosis penggunaannya dikurangi atau dikonsumsi tidak secara kontinyu agar terdapat selang waktu untuk pemulihan kembali bagian dalam tubuh, bukan hanya sistem kekebalannya saja tapi juga seluruh organisme yang ada di dalamnya.

Organ vital yang menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif adalah usus besar (pengeluaran) dan liver (detoksifikasi). Hampir semua penyakit degeneratif dapat dihubungkan dengan kondisi keracunan dalam saluran usus (intestinal toxemia). Mengapa? Karena setiap jaringan dalam tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah mendapatkannya dari usus.

Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh kita akan terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin yang berada di usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke sel-sel di seluruh penjuru tubuh kita. Toksin-toksin inilah yang menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan degeneratif. Begitu juga menurunnya tingkat energi dan penuaan dini. Manfaat detoks bagi tubuh dan kesehatan antara lain:

  1. Meremajakan sel-sel sehingga kulit pun menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut.
  2. Menurunkan kelebihan berat badan.
  3. Meningkatkan energi.
  4. Peningkatan indera penciuman, perasa, dan pendengaran.
  5. Pengerutan tumor (jika ada).
  6. Peradangan pada kelenjar getah bening hilang.
  7. Melancarkan peredaran darah dan getah bening.
  8. Memperbaiki daya ingat.
  9. Menghilangkan gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dsb.
  10. Memperbaiki kadar gula darah dan tekanan darah.
  11. Memperbaiki fungsi liver dan ginjal.
  12. Meningkatkan daya tahan tubuh
Sedangkan krisis penyembuhan yang biasa terjadi sebagai reaksi dari proses detoksifikasi antara lain :
  1. Gejala demam atau flu
  2. Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit (sulit buang air besar). Jika terjadi sembelit, bisa dibantu dengan enema atau kolonhidroterapi atau ”cuci usus”.
  3. Nyeri otot atau sendi
  4. Sakit kepala atau migrain (umumnya pada perokok dan peminum alkohol)
  5. Mual-mual atau kembung
  6. Lesu
  7. Banyak mengeluarkan riak atau lendir
  8. Gatal-gatal atau berjerawat (jika sebelumnya mempunyai masalah dengan kulit)
  9. Nafas bau dan muncul lapisan tebal pada permukaan lidah (dapat dikerok dan dibersihkan dengan sendok atau alat khusus pengerok lidah)
  10. Mudah merasa kedinginan (karena suhu tubuh menurun)
  11. Gangguan emosional (uring-uringan atau emosional)
Proses Pengolahan Jintan Hitam

Saat ini lahan pengolahan Habbatussauda’ berada di Mesir, Sudan, Ethiopia, beberapa negara Mediterania, Syiria, Turki, Irak, Iran, Pakistan dan India. Akibat dari permintaan yang besar dari negara-negara barat, menjadikan USA pun menjadi daerah pengolahan. Pertumbuhan Habbatussauda’ yang ideal dari kebanyakan negara-negara tersebut karena dilihat dari suhu udara intensitas sinar matahari dan iklim yang kering, juga kondisi tanah sehingga tumbuhan bisa berkembang secara optimal dan komponen di dalamnya berada dalam kondisi yang sangat baik.

Tanah yang kaya akan kandungan mineral dan udara dingin tidak baik bagi tanaman dan bahaya karena dapat terkena infeksi jamur, dan peningkatan hama tanaman serta kelembaban udara yang tinggi. Sampai sekarang kebanyakan pengolahan dilakukan secara konvensional, sekurang-kurangnya keadaan ekonomi itu sendiri yang menyebabkan ketergantungan pada prinsip-prinsip tersebut.

Habbatussauda’ adalah tanaman tahunan. Waktu untuk menaburkan tergantung pada negara dan temperatur panas udaranya. Biasanya mengambil waktu antara September dan November tapi bisa terjadi pada musim hujan contohnya di Syria periode menaburkan benih sampai akhir Februari tergantung pada kondisi daerah juga terdapat dua kali panen pada musim semi dan gugur. Tanaman diairi sampai berbunga. Tidak lama setelah itu muncul kapsul buah, sehingga biji di dalamnya harus tetap kering.

Di musim panen terutama pada bulan Juli, panen bisa dilakukan setelah berbunga segera setelah kapsul buah berwarna gelap, meskipun tanamannya masih berwarna hijau daun akan mulai layu dari bagian atasnya yang menandakan secara pasti bahwa nutrisi dari tanaman sedang diberikan pada kapsul buah. Kapsul buah pada tahap ini berwarna coklat muda, bijinya berwarna hitam dan keras. Tanaman dipotong sebelum matahari terbit untuk menjaga tanaman supaya tidak terkena basah dari kabut dan embun pagi.

Tanaman yang sudah dipotong kemudian dibentangkan untuk dikeringkan pada kain yang bersih di tempat yang teduh kemudian potongan-potongan tanaman tersebut dibolak-balik dengan waktu interval yang tetap dan teratur. Setelah kurang lebih satu minggu, kapsul buah pecah dengan sendirinya dan biji-biji yang terdapat di dalamnya siap untuk digiling. Pengkonsumsian Habbatussauda’ dapat dikonsumsi dari biji secara langsung baik dalam bentuk butiran maupun serbuk yang dikapsulkan atau dapat juga dikonsumsi dalam bentuk minyaknya dimana biji-biji yang siap untuk digiling dimasukkan ke dalam suatu tempat dan disalurkan ke penggilingan minyak.

Minyak Habbatussauda’ yang digunakan untuk tujuan pengobatan harus melalui proses “cold pressed” yaitu proses mekanis tanpa penambahan zat kimia atau panas agar tetap terjaga kandungan nutrisi dan minyak dasarnya. Jika nutrisi kimia yang terkandung dalam biji-biji tersebut berada pada temperature yang tinggi maka nilai asam lemak tak jenuhnya akan rusak.

Kondisi lahan pengolahan seperti kualitas tanah dan intensitas matahari mempunyai pengaruh yang besar terhadap kualitas Habbatussauda’, begitu pula kelayakan pada saat panen dan proses “cold pressing” juga akan mempengaruhi kondisi dari keaktifan bahan-bahan obat yang terkandung dalam Habbatussauda’.
Proses pengolahan produk (product processing and quality control) biji-biji Habbatussauda’ dilakukan pada 2 jenis proses, yang terdiri dari 8 tahap proses pengolahan bahan (manufacturing process) dan 6 tahap proses pengontrolan mutu (quality control process).

Delapan tahap proses pengolahan bahan (manufacturing process) dari proses produksi tersebut meliputi :
  1. Penurunan tingkat kelembaban biji-biji Habbatussauda’ secara optimal melalui suatu proses pengeringan.
  2. Penekanan biji-biji Habbatussauda’ secara mekanik (melalui suatu mekanisme pengeluaran paksa) untuk melepaskan butiran-butiran tanah yang masih melekat.
  3. Biji-biji Habbatussauda’ diproses untuk dijadikan minyak dengan menggunakan sistem cold pressing sehingga kandungan-kandungan zat bermanfaat yang terdapat dalam Habbatussauda’ tidak rusak
  4. Minyak-minyak yang dihasilkan dari biji-biji Habbatussauda’ dikumpulkan pada tanki-tanki (setelah melalui proses filtrasi/penyaringan awal)
  5. Penyaluran minyak-minyak tersebut ke dalam drum-drum besi dan dibiarkan sementara berada di tempat ini.
  6. Penyaluran minyak-minyak yang ada di drum-drum besi tersebut ke beberapa drum lainnya yang sudah tersedia, lalu minyak-minyak tersebut difiltrasi secara mekanik (melalui sutu tekanan filtrasi)
  7. Pengumpulan minyak-minyak yang sudah tersaring tersebut pada drum-drum besi yang telah tersedia, lalu disimpan dalam kondisi udara yang rapat.
  8. Pemasukan minyak-minyak tersebut ke dalam botol dan dievaluasi hasil dan mutunya, kemudian dikirim untuk dilakukan pengemasan dan pelabelan
Sedangkan 6 tahap proses pengontrolan mutu (quality control process) dari proses produksi tersebut meliputi :
  1. Penyesuaian mesin secara periodik selama masa manufacturing process untuk menghasilkan produk minyak yang optimal dengan mutu yang terbaik.
  2. Pemonitoran warna dan aroma minyak-minyak (yang telah dihasilkan) secara periodik (melalui pengamatan yang ketat selama berjalannya proses).
  3. Pengumpulan sampel-sampel periodik selama manufacturing process dan pengujian parameter-parameter fisiknya.
  4. Minyak-minyak yang telah melalui proses filtrasi (penyaringan) diuji pada semua parameter (hasil dari parameter-parameter tersebut akan dijadikan sebagai dasar penerimaan dan penilaian dari mutu hasil produknya).
  5. Drum-drum besi yang telah tersedia ditandai dengan : Batch No. dan Production Date
  6. Kapsul-kapsul yang telah terisi, diperiksa ulang untuk mengevalusi adanya kerusakan-kerusakan, dan kelainan-kelainan, bentuk dan ukuran kapsulnya.
Parameter fisik dan kimia dari produk kapsul ataupun minyak Habbatussauda’ berada di bawah perubahan-perubahan standar kondisi penyimpanan tingkat atasnya dalam kisaran yang dapat diterima dan tidak terdapat variasi yang bermakna, sehingga produknya menunjukkan spesifikasi internal yang baik, yang secara statistik terbukti bahwa kestabilan minyak Habbatussauda’nya tidak akan berubah selama 41 bulan.

Untuk memproduksi minyak Habbatussauda’ sesuai dengan kualitas yang diminta sebagai suplemen makanan, dalam ekstraksi minyak, cold pressing dan perlindungan dari terjadinya oksidasi adalah bagian penting dalam pengolahan.
Oksidasi terjadi ketika oksigen di atmosfer menyerang ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh, menyebabkan perubahan dalam strukturnya.

Dalam proses ini asam lemak dengan sedikit karakter yang dicerna seperti asam erucic atau asam behenic dapat tercipta dan terjadi pengaruh yang positif dari lemak atau minyak nabati dengan proporsi yang tinggi dari asam lemak esensial, mungkin tidak hanya berkurang bahkan bisa menimbulkan bahaya. Ditambah lagi, formasi akibat adanya peroksida menyebabkan molekul oksigen yang tidak stabil, yang diketahui sebagai radikal bebas yang bisa menimbulkan pengaruh kerusakan jaringan dan terkait sebagai penyebab masalah kesehatan.

Analisis dari nilai peroksida memberikan informasi pada kita mengenai tingkat dari oksidasi. Hal tersebut menunjukkan berapa banyak milligram perbandingan oksigen yang terdeteksi dalam 1.000 gram dari suatu zat. Hal tersebut menunjukkan nilai dari peroksida yang terbentuk selama oksidasi dan kondisi dari kesegaran baik minyak atau lemak diindikasi berpotensi sebagai pengurang lemak antioksidan.

Oksidasi dapat dicegah atau sekurang-kurangnya diturunkan kekuatannya dengan mencegah masuknya oksigen atau penambahan anti oksidan. Anti oksidan adalah gabungan dari bahan organik seperti tocopherols seperti vitamin E, yang dapat melindungi minyak dan lemak dari perubahan yang tidak diinginkan. Pada Habbatussauda’ oksidasi dari biji dan minyak dapat dikurangi dengan mengikuti standar ukuran yang aman.
  1. Oil Pressing mengikuti prosedur modern dengan mencegah masuknya oksigen dengan tujuan untuk mengurangi proses oksidasi dan oleh karena itu “pembusukan” dari nilai subtansi masih memungkinkan.
  2. Perlakuan dari minyak dengan nitrogen dan penambahan vitamin E sebagai aktioksidan
  3. Transportasi menggunakan kontainer yang terdiri dari terutama material yang sesuai dan diisi dengan gas yang lembam (nitrogen dan karbondioksida)
  4. Mengisi botol keseluruhan dengan kondisi yang sensitif untuk dipindahkan
  5. Memastikan tidak ada cahaya yang masuk
  6. Menyediakan tempat penyimpanan yang dingin dan kering
Dalam membandingkan dua varietas organik dari Habbatussauda’ Mesir yang didistribusikan ke Jerman sudah ditetapkan bahwa produksi minyak cold press ini yang masuk dari Mesir memiliki nilai peroksida yang lebih tinggi (82,76) daripada tipe lainnya seperti biji yang disalurkan ke Jerman dan diperas menjadi minyak di sana (61,14). Perbedaan ini juga bisa dikenali dari rasa aslinya dan derajat ketinggian dalam kemampuan mencerna.

Bagaimanapun juga keuntungan pemerasan minyak yang dilakukan di Jerman mempunyai kerugian dimana biji tidak dapat diolah secara segar mulai dari panen dan arena itu tidaklah mungkin untuk menyaring dan mengambil minyak tersebut dengan segera.

Para pakar mengangap bahwa kondisi idealnya adalah ketika area pengolahan dan lokasi pemerasan berdekatan satu sama lain, sehingga tidak ada waktu penyimpanan dan transportasi yang terbuang ketika terjadi proses tersebut. Hal ini dapat menjamin perlindungan yang lebih terhadap bahaya oksidasi sehingga menghasilkan kualitas yang tinggi. Minyak Habbatussauda’ juga telah teruji dan memenuhi persyaratan serta memiliki nilai peroksida yang rendah (34,86%). Besarnya nilai peroksida dapat terlihat dari jenis Habbatussauda’ nya, dan jaminan tidak terjadi pembusukkan lemak. Minyak jenis ini bagus dan masih tetap efektif.

Dalam buku yang diterbitkan di Mesir beberapa tahun yang lalu, metode ekstraksi minyak juga dapat menggunakan pelarut seperti hexane, yang mengandung petroleum. Habbatussauda’ yang sudah dihancurkan dimasukkan ke container besar dengan hexane (petroleum) selama 6- 8 jam dan dijaga agar prosesnya berjalan secara konstan. Panasnya antara 35º-40º Celsius menyebabkan hexane (petroleum) menguap dan terbentuk minyak lemak. Minyak esensial diekstrak melalui proses destilasi.

Laporan Riset Internasional tentang Jintan Hitam
  1. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. (US Patents Sections, Antirival Agents Bulletin #5,482,711)
  2. Black Seed menstimulasi sumsum di tulang dan kekebalanitas sel serta produksi interferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah anti bodi yang memproduksi sel B. (Cancer Immuno-biology Laboratory, south Carolina)
  3. Black Seed mengandung asam lemak tak jenuh, misalnya Linoleic dan asam Gammalinolen yang masuk dalam tubuh. Asam ini memungkinkan untuk pencapaian sistesis yang merupakan system kekebalan tubuh yang penting, yang meregulasi subtansi-subtansi yang merupakan turunan dari prostaglandin E1, asam Linoleic menstabilkan Histamin sel dan Prostaglandin memiliki efek menghambat radang. Hal ini menghentikan reaksi kekebalan tubuh yang menyebabkan penyakit kronis seperti jerawat dan demam karena alergi hingga dapat menyebabkan kanker.
  4. Black Seed terbukti memiliki efek anti Histamine, anti-oxidant, anti-biotic, anti-mycotic dan penghambat bronchitis. (Study of Oil Black Seed on Humans, American Scientists)
  5. Black Seed benar-benar herba ampuh yang telah dipakai selama lebih 3.000 tahun. Mengandung lebih dari 100 kandungan penting. Black Seed adalah sumber yang penting untuk Asam Lemak Esensial, protein, karbohidrat, dan vitamin serta mineral “Black Seed juga kaya akan sterol, terutama beta-sitosterol, yang dikenal memiliki kemampuan mencegah kanker”. (Dr. Michael Tierra L.A.C.O.M.D.)
  6. Hasil uji Black Seed membuktikan dapat dipakai untuk menyembuhkan banyak penyakit. (Pharmaceutical newspaper, Wissenschaftlicher Text)
  7. Black Seed merupakan sumber penting protein, karbohidrat, Asam Lemak Esensial, vitamin A, B1, B2, C dan Niacin juga mineral, seperti calcium, potassium, iron, magnesium, selenium, magnesium dan zinc (Phytochemichals of Nigella Sativa seeds. Food Chemistry).
  8. Akova, A. dan G. Ustun (2000). Aktifitas dan proses penyerapan dari biji habat dengan nilai pH yang berbeda. Biotechnology Letters. March 22 (5) : 355-359. {a} Chemical Engineering Departement, Istanbul Technical University, 80626, Maslak, Istanbul, Turkey.
  9. Salem, M. L. dan M. S. Hossain (2000). Sifat pelindung minyak habat sebagai pelindung dari serangan infeksi murine cytomegalovirus. International Journal of Imunopharmacology. [print] September 22(9):729-740. {a} Zoology Departement, Faculty of Science, Tanta University, Tanta, Egypt.
  10. Khan, M. A. (1999). Komposisi kandungan kimia dan obat yang terkandung dalam habat. Inflammopharmacology 7(1):15-35. {a} Division of Chemistry, School of Science, Sheffield Hallam University, Pond Street, Sheffield, S11WB,UK.
  11. El, K. H. H., A. H. Ahmed, et al. (1998). Anti bakteri dan minyak esensial yang terkandung oleh biji habat. Fitoterapia 69 (1):77-78. {a} Dep. Bot. Fac. Sci., Omdurman Islamic Univ., PO BOX 382, Omdurman, Sudan.
  12. Takruri, H. R. H. dan M. A. F. Dameh (1998). Kajian mengenai kandungan nutrisi pada biji habat. Journal Phytological Research 11(2):91-94. {a} Dep. Botany. University of Kalyani, Kalyani, 741235, India.
Penelitian Dan Studi Farmasi Modern
  1. Biji Habbatussauda’ menunjukkan aksi galactagogue pada tikus percobaan, artinya bahwa terdapat peningkatan volume kotoran tikus yang diberi makan biji-biji tersebut. Uji histology menunjukkan lebih banyak proliferasi dari aktivitas acnidan secretari pada jaringan payudara pada induk tikus yang memakan biji Habbatussauda’ (Agarwala et al, 1968).
  2. Peningkatan volume susu yang diobservasi pada kambing setelah mengkonsumsi Habbatussauda’ sebanyak 100 mg/kb berat selama 10 hari (Vihan and Panwar, 1987).
  3. Persiapan pengobatan herbal dengan salah satu unsurnya Habbatussauda’ menunjukkan efek hypoglycaemic yang jelas pada percobaan hewan (Esaknder et al, 1995). Pada studi lebih lanjut, campuran biji-bijian yang mengandung Habbatussauda’ yang dipakai untuk teh herbal menunjukkan efek nyata hypoglycaemic pada alloxan termasuk tikus yang menderita diabet (E1.Sabrawy et al, 1996).
  4. Aplikasi pada lotion yang mengandung Habbatussauda’ menunjukkan kemampuan penyambuhan luka setelah diuji coba pada luka di kambing, domba, dan anak sapi (Ahmed at al, 1995).
  5. Kandungan aktif biji Habbatussauda’ mengandung asam lemak yang setelah dikaji dapat berfungsi sebagai anti tumor (Salomi et al, 1992).
  6. Ekstrak biji-bijian dari Habbatussauda’ menunjukkan kemampuannya dalam mencegah gangguan pada gigi (Namba et al, 1985) sementara minyaknya dapat dipakai untuk obat anti serangga.
  7. Ekstra alcohol pada Habbatussauda’ dapat menghambat pertumbuhan E.coli.
  8. Minyak esensial dari Habbatussauda’ dapat menunjukkan aktivitas anthelmintic melawan cacing tanah dan cacing pita (Agarwal et.al.1979).
  9. Minyak volatile dari Habbatussauda’ memiliki efek anti spasmodic (Aquel, 1999).
  10. Reduksi 33 persen pada tumor telah diobservasi pada eksperimen jaringan lembut sarcoma yang diinduksi oleh methylcholanthrene setelah penyembuhan dengan ekstrak Habbatussauda’ pada dosis 100mg/kg selama 30 hari (Salomi et.al.1991).
  11. Minyak esensial dari Habbatussauda’ menunjukkan anti bakteri melawan B.subtilis, B.shigella dysentriae, Sh.boydi (Bhargava dan Chauhan, 1968), B.anthracis, B.pumilus, Sal.paratyphi, Sh.sonnie (Agarwal et.al.1979) dan B.cereus, Staph.albus, staph aureus, E.coli dan Sal.typhi (Bhargava dan Chauhan, 1968 dan Agarwal et.al.1979).
  12. Minyak esensial yang dibuat dari Habbatussauda’ terbukti ampuh melawan Calbicans, A.niger, A.flavus, M.gypseum dan Trichorderma viride (Agarwal et.al. 1979).
  13. Aktivitas penghambatan sintesis prostaglandin minyak Habbatussauda’ membantu dalam mengobati penyakit radang dan obat antirheumonic pada system pengobatan tradisional.
  14. Minyak Habbatussauda’ memiliki potensi terapis dalam penyembuhan diare (Ferdous et.al. 1992).
  15. Banyak studi ethnomedis dilakukan terhadap Habbatussauda’ yang telah digunakan dalam bentuk yang berbeda dan ternyata dapat menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu penyakit cardiovascular, kudis pada anak-anak, sakit perut, Diabetes Melitus, Bronchial asthma dan batuk kronis, mengatur menstruasi, mengatur urine, meningkatkan jumlah susu, alat bantu kesehatan bagi anak yang baru lahir.
Tanya Jawab Seputar Jintan Hitam

Apa keunggulan Habbatussauda’?

Kebanyakan masalah kesehatan yang kita hadapi disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur. Jika kita menggunakan obat-obatan klinis (allopathic medicines) seiap gejala penyakit yang timbul disembuhkan sendiri-sendiri dan biasanya dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang mengandung alkohol atau zat berbahaya lainnya.

Habbatussauda’ efektif dalam menyembuhkan seluruh gejala yang menyerang. Habbatussauda’ mengatur reaksi yang dibutuhkan sistem kekebalan tubuh, apakah lemah atau kuat. Oleh karena itu sangat tepat untuk menyembuhkan penyakit kronis, alergi, dan penyakit hormonal. Semakin sering dipakai maka akan semakin bermanfaat. Habbatussauda’ membantu metabolisme, meningkatkan pencernaan, dan menurunkan kadar gula darah.

Habbatussauda’ berfungsi memusnahkan parasit dan cacing dalam tubuh kita. Selain itu Habbatussauda’ juga berguna dalam penyembuhan bronchitis dan batuk, meningkatkan kinerja tubuh, menstimulasi masa datang bulan/menstruasi, meningkatkan jumlah susu pada ibu menyusui, meningkatkan energi, jumlah sperma, meredakan sistem saraf, memacu pertumbuhan rambut, mencegah kerontokan, mencegah proses penuaan, dll.

Bagaimana menggunakan Habbatussauda’?

Habbatussauda’ dapat digunakan dengan banyak cara. Dosis yang benar bergantung pada apakah anda menggunakannya untuk mencegah atau mengobati penyakit yang ada. Pada sebuah studi di Munchen, 600 pasien alergi diberikan 500 mg minyak Habbatussauda’ dua kali sehari selama tiga bulan dan hasilnya sebanyak 85% pasien mengalami peningkatan.

Minyak Habbatussauda’ juga dapat dicampur dengan cairan lainnya atau yoghurt. Juga dapat dipakai untuk penyakit-penyakit seperti arthriris, eksim, psoriasis, dan scalp ointment.

Herba-nya dapat dicampur dengan berbagai makanan atau minuman panas atau dingin. Dapat juga dipakai dalam resep-resep makanan untuk penambah rasa pedas. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan berbagai macam cara sesuai keinginan anda.

Mengapa Habbatussauda’ dapat Menyembuhkan Semua Penyakit?

Dalam hadits shahih, Rasulullah Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa, “Habbatussauda’ dipakai untuk mengobati semua penyakit, kecuali kematian.”
Habbatussauda’ memiliki efek yang positif dan stabilisator pada sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, karena penyakit disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menurun.

Bisa ditarik kesimpulan bahwa keuntungan bisa didapatkan dari Habbatussauda’ yang bekerja pada disfungsi kulit dan alergi karena sistem kekebalan tubuh manusia memiliki efek langsung dan tak langsung, ketika terjadi infeksi penyakit kekuatan sistem kekebalanisasi yang dapat menyembuhkan penyakit.

Apakah ada efek samping ?

Habbatussauda’ adalah herba yang aman dan efektif untuk dipakai oleh semua orang, tidak ada iritasi dan efek samping jika dipakai sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Efeknya akan bekerja maksimal jika digunakan secara konsisten, dengan efek menengah hingga maksimum.

Apa kandungan nutrisi Habbatussauda’?

Habbatussauda’ mengandung 100 nutrisi penting. Mengandung sekitar 21% protein, 38% karbohidrat, dan 35% minyak hewani dan nabati. Kandungannya sama dengan minyak bunga mawar, namun lebih kuat.

Bahan aktif dalam Habbatussauda’ adalah Thymoquinone, Nigellone, dan Fixed oil. Habbatussauda’ juga mengandung asam lemak esensial. Kandungan lainnya dalah Asam Linoleic, Asam Oleic, Calcium, Potassium, Iron, Zinc, Magnesium, Selenium, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin B2, Niacin, dan Vitamin C.

Apa pernah ada penelitian ilmiah untuk produk ini?

Banyak kajian ilmiah yang telah dan masih dilakukan tentang efek Habbatussauda’ sejak tahun 1959. Penelitian dilakukan di universitas ternama dan tulisannya dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah tentang hasil penelitian mengenai Habbatussauda’.

Pada Tahun 1969, para peneliti Mesir melaporkan bahwa Nigellone berperan dalam efek penyembuh-broncho. Para peneliti di Jerman menemukan efek minyak Habbatussauda’ anti-bacterial dan antimycotic. Peneliti di Cancer and Immuno-Biological Laboratory menemukan bahwa Habbatussauda’ menstimulasi tulang dan sel kekebalan serta meningkatkan produksi interferon, melindungi sel normal melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah anti bodi sel B. Peneliti di Amerika menulis laporan pertama tentang efek anti-tumor minyak Habbatussauda’. Judul tulisannya, “Study of the Effects of Nigella Sativa on Humans”.

Apakah hanya orang yang sakit yang boleh mengkonsumsinya?

Tentu tidak ... ! Sekarang ini makanan kita semakin tidak alami menyebabkan tubuh kita mendapatkan dipenuhi bahan-bahan berbahaya yang dapat menyebabkan kanker. Asam lemak esensial pada Habbatussauda’ mengunci dan menghilangkannya karena tubuh kita tidak mampu mensintesisnya.

Habbatussauda’ menjadi tambahan yang penting bagi tubuh kita. Habbatussauda’ juga mengandung carotene yang dikenal sebagai penghancur sel rusak yang dapat menyebabkan kanker.

Bagaimana cara pembuatan Habbatussauda’ murni dan minyaknya?

Proses ekstrasi diawali dengan pemilahan Habbatussauda’ dan dibersihkan, kemudian minyaknya diekstraksi dengan menggunakan metode cold pressing yaitu proses mekanis tanpa penambahan zat kimia atau panas oleh karena itu tetap terjaga kandungan nutrisi dan dasar minyak tersebut

Apakah penggunaannya bisa digabung dengan obat lainnya dan apakah akan menimbulkan efek samping?

Minyak Habbatussauda’ bisa digunakan bersama obat konvensional atau lainnya. Minyak Habbatussauda’ tidak direkomendasikan dalam penyembuhan penyakit serius yang membutuhkan tindakan lanjut. Namun demikian, minyak Habbatussauda’ dapat digunakan sebagai alat bantu dengan cara konvensional lainnya. Jika digunakan secara langsung, merupakan obat herbal yang paling aman dan lama yang pernah digunakan manusia.